Sejarah dan Perkembangan Senam di Dunia dan Indonesia -
Senam itu merupakan hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan, dan sangat baik terhadap kesehatan tubuh. Oleh alasannya itu pada kesempatan kali ini saya akan membuatkan informasi mengenai sejarah dan perkembangan senam. Mungkin beberapa dari teman pembaca sudah tahu bagaimana sejarahnya dan perkembangannya sampai dikala ini. Namun bagi yang belum tahu, pada kesempatan kali ini admin akan mencoba membuatkan informasi tersebut baik sejarah dan perkembangannya di dunia maupun sejarah dan perkembangannya di Indonesia, memberikankut informasinya yang telah admin rangkum dari banyak sekali sumber.
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk membuktikan majemuk gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam masa Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan menciptakan pertumbuhan tubuh yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada final masa 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teraturMenurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang sanggup membangun atau membentuk otot-otot tubuh menyerupai : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan eksklusif secara harmonis".
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, menyerupai : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun semenjak final masa 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics).
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
Pengertian Senam
Senam yaitu acara fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan berubah menjadi dari setiap bab anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik menyerupai : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan sanggup dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi laki-laki terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi perempuan ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Pepenilaianan dimemberikankan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap akseptor pertandingan harus melaksanakan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terludang keringh lampau) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang yaitu rata-rata dari dua evaluasi tengah dengan memmenghilangkan evaluasi tertinggi dan evaluasi terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan evaluasi akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba sanggup , tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) evaluasi terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) akseptor terbaik dari tiruana atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan evaluasi final yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terlampau disatukan dengan evaluasi rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini memilih urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memmemberikankan evaluasi pada waktu bersamaan. Nilai maksimum yaitu : 10,000. Hukuman-hukuman dimemberikankan dengan pengurangan evaluasi pada pengaplikasian yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dipenilaian pula faktor ketidak ringan dan sepelean gerak dan penampilan estadabnya. Besar pengurangan evaluasi yaitu persepuluhan. Peraturan pepenilaianan direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan memiliki faktor ketidak ringan dan sepelean yaitu : A, B dan yang tersukar yaitu C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan memberikanrama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.
Senam Artistik Serta Perkembangannya di Indonesia
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada dikala menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibuat suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibuat pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan memiliki kepakaran pada cabang olahraga senam. Promotornya sanggup diketengahkan tokoh-tokoh dari tempat menyerupai : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah lalu telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang sanggup ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya yaitu mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa asa yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh alasannya suasana politik yaitu dikala meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang instruktur Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus instruktur senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua yaitu dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan lalu untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
5 Cabang Senam
- Senam pembentukan
- Senam ritmik
- Senam artistic
- Senam aerobic
- Senam sibuyung
Advertisement