Apa itu Mata Silinder ? dan Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya
Pernah mengalami problem dengan mata ? atau merasa kalau pengelihatan anda mulai terganggu ? sebaiknya anda segera memeriksakan mata anda jikalau anda mulai merasa bahwa pengelihatan anda sudah tidak optimal lagi. Sehingga sanggup meminimalisir jawaban yang ludang keringh parah lagi. Jangan hingga mirip admin, lantaran karena kurangnya control admin terhadap mata, kini admin sudah menderita rabun jauh, alias Mata Minus. Dari awalnya hanya minus setengah, kini menjadi minus 1 setengah dalam kurun waktu 2 tahun. Dan kini admin sudah susah untuk melihat benda yang jaraknya tidak begitu jauh dan susah untuk melihat wajah seseorang sehingga admin kini harus menggunakan kaca mata kadab hendak beraktifitas.
Mungkin sebagaian dari anda sering mendengar istilah Rabun Jauh (Mata Minus) dan Rabun Dekat (Mata Plus) kan ?. Namun bagaimana dengan Mata Silinder ? pernahkah anda mendengarnya dan bagaimana ciri-ciri atau tanda-tanda Mata silinder ? lantaran bagi admin sendiri istilah mata silinder ini belum usang admin ketahui, itupun dikarenakan ada salah satu teman kantor admin yang menderita mata silinder. Nah untuk ludang keringh jelasnya, yuk kita simak gosip mengenai mata silinder ini yang admin sanggup dari aneka macam sumber.
Apa Itu Mata Silinder ?
Mata silinder mempunyai istilah medis astigmatism. Istilah tersebut mengacu pada kondisi mata yang mengalami penglihatan kabur dan berbayang lantaran bentuk kornea atau lensa mata tidak cembung sempurna.
Astigmatisma yakni sebuah tanda-tanda penyimpangan dalam pembentukkan bayangan pada lensa, hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak sanggup memdiberikan gambaran/ bayangan garis vertikal dengan horizotal secara bersamaan. Astigmatisma yakni cacat optik di mana penglihatan kabur lantaran ketidakmampuan optik mata untuk konsentrasi benda titik menjadi gambar terkonsentrasi tajam pada retina. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelengkungan tidak teratur atau toric dari kornea atau lensa. Kedua jenis Silindris yang teratur dan tidak teratur. Silindris tidak teratur sering disebabkan oleh bekas luka kornea atau hamburan di lensa kristal, dan tidak sanggup dikoreksi dengan lensa kacamata baku, tetapi sanggup dikoreksi dengan lensa kontak. Silindris rutin yang timbul baik dari kornea atau lensa kristal sanggup dikoreksi dengan lensa toric. Permukaan toric ibarat penggalan permukaan dari sepak bola Amerika atau donat di mana ada dua jari-jari biasa, salah satu ludang keringh kecil dari yang lain. Ini bentuk optik menimbulkan astigmatisme biasa di mata [1]. Kesalahan bias mata astigmatik berasal dari perbedaan dalam tingkat refraksi kelengkungan dari dua meridian yang berbeda (yaitu, mata mempunyai titik konsentrasi yang berbeda dalam pesawat yang berbeda.) Misalnya, gambar sanggup terang dikonsentrasikan pada retina di horisontal (sagital) pesawat, tapi tidak di pesawat (tangensial) vertikal. Silindris menimbulkan kesusahan dalam melihat detail halus, dan dalam beberapa kasus garis vertikal (misalnya, dinding) mungkin muncul pada pasien yang akan miring. Optik astigmatik dari mata insan sering sanggup dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak keras atau lensa kontak yang mempunyai kompensasi optik, lensa silinder (yaitu lensa yang mempunyai jari-jari yang berbeda kelengkungan di pesawat yang berbeda), atau bedah refraktif. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Astigmatisma)
Mata Silinder mempunyai kesusahan cukup tinggi dibanding mata minus, hal ini dikarenakan kornea dan lensa mata silinder tidak bisa melihat dan membaca objek yang ditangkap oleh mata sehingga objek yang terlihat membentuk lengkungan atau bahkan adapula yang sama sekali tidak mengenali bentuk objek (benda) baik yang dilihat jarak bersahabat ataupun jarak jauh, suatu teladan cara mata silinder menangkap, melihat dan membaca objek benda :
Apabila melihat aksara : O, C, D, G
Dibaca mirip angka : 3, 8, 6, 0
Gejala Mata Silinder
- Penglihatan buram atau berbayang
- Kelelahan pada mata
- Silau yang berludang keringh kadab mengendarai kendaraan pada malam hari
- Sakit kepala pada dikala konsentrasi melihat suatu benda
- Ketidakmampuan untuk melihat dengan baik bersahabat dan jauh tanpa menyipitkan mata.
- Jika pada belum dewasa dengan gangguan Silindris akan mengalami:Kesusahan untuk konsentrasi pada kata-kata tercetak dan garis.
- Ketegangan mata, mata lelah, atau bahkan sakit kepala
Penyebab Mata Silinder
- Selain ketaknormalan bentuk yang biasanya sudah didapat semenjak lahir, beberapa kondisi diberikut sanggup menimbulkan mata silinder.
- Infeksi yang menimbulkan jaringan parut pada kornea.
- Melakukan operasi mata yang menimbulkan adanya perubahan kornea.
- Terjadi pembengkakan, penipisan, atau perubahan pada kornea.
- Kondisi yang memengaruhi kelopak mata sehingga menciptakan kornea terganggu.
Cara Mengatasi / Mengobati Mata Silinder
Cara-cara diberikut sanggup digunakan dalam rangka memperbaiki penglihatan yang terganggu jawaban mata silinder.
- Memakai Kacamata
Dengan menggunakan lensa yang didesain khusus, kacamata yakni cara paling simpel untuk mengoreksi penglihatan kabur atau berbayang jawaban mata silinder. - Menggunakan Lensa Kontak
Prinsip lensa kontak bahwasanya sama dengan kacamata. Pemilihan yang tepat antara kacamata atau lensa kontak sangat tergantung pada selera penderita. Agar tidak salah pilih, pastikan berkonsultasi dengan dokter mata. - Operasi LASIK
Melalui mekanisme ini, bentuk kornea diubah dengan laser. Awalnya lapisan permukaan kornea dibuka (flap) menggunakan alat khusus yang disebut keratom. Selanjutnya laser digunakan untuk mengubah bentuk lapisan kornea di bawah lapisan yang dibuka tadi. Flap kemudian ditutup kembali. - Operasi LASEK
Prosedur ini hampir sama dengan LASIK, namun flap dibentuk ludang keringh tipis, hanya setebal lapisan epitel. - Photorefractive keratectomy (PRK)
Melalui mekanisme PRK ini, lapisan epitel dihilangkan tanpa menciptakan flap. Setelah operasi LASIK dan LASEK ditemukan, maka mekanisme ini jarang digunakan.
Admin sarankan jikalau memang anda mempunyai tanda-tanda Mata Silinder ludang keringh baik di konsultasikan ke dokter dan lakukan investigasi ludang keringh lanjut supaya sanggup dilakukan pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Advertisement